Selasa, 23 Agustus 2011

Asuransi Bintang genjot asuransi syariah

PT Asuransi Bintang Tbk mengincar pertumbuhan pendapatan premi asuransi syariah sebesar 36,3% menjadi Rp30 miliar pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian premi pada tahun lalu, yaitu Rp22 miliar. Presiden Direktur Asuransi Bintang Zafar Dinesh Idham mengatakan produksi premi tahun lalu cukup baik, sehingga menjadi pendorong kinerja perseroan pada tahun ini.
"Bisnis volume syariah relatif besar karena volume premi tahun lalu Rp22 miliar, dan tahun lalu memang ada klien syariah yang cukup besar sekitar Rp l9 miliar. Tahun ini target kami naik," katanya di Jakarta, baru-baru ini. Direktur Pemasaran dan Penjualan Asuransi Bintang Reniwati Darmaku-sumah mengatakan pendapatan premi khusus dari produk syariah men-capai lebih dari Rp3 miliar pada triwulan 1/2010 dengan target sepanjang tahun ini, yaitu Rp9 miliar.
"Meski volumenya auransi syariah besar, tetapi tingkat imbal hasil asuransi syariah lebih lambat dibandingkan dengan asuransi konvensional," katanya kemarin. Perseroan menargetkan pendapatan premi bruto asuransi konvensional hingga Rpl80 miliar atau naik dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, yaitu RpJ45,09 miliar.
Hingga kuartal 1/2010, perseroan merealisasikan premi sebesar Rp32 miliar atau naik tipis dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp30 miliar. Asuransi Bintang juga akan memperkuat lini bisnis asuransi properti melalui pertanggungan atas terorisme dan sabotase pada tahun ini.
Zafar mengatakan kontribusi produk asuransi terorisme mencapai 30% dari total asuransi properti pada tahun ini. "Kami ingin membuktikan bahwaasuransi terorisme dapat memberikan manfaat bagi pembayar premi," katanya seusai rapat umum pemegang saham tahunan kemarin.
Tahun lalu, perseroan menanggung klaim hingga US$5 juta akibat ledakan bom di Hotel JW Marriott. Hingga April tahun ini, Asuransi Bintang sudah, membayar sekitar US$3,4 juta dari total biaya membangun kembali {reinstatement) sebesar US$4,6 juta.
"Sebagai informasi, tertanggung sudah dapat memfungsikan kembali hotelnya dalam waktu cepat. Hal ini menunjukkan pemegang polis asuransi terorisme mendapat manfaat dari produk kami," katanya. Tahun lalu, laba perseroan turun 39% menjadi Rp3,63 miliar dari posisi 2008, yaitu Rp5,96 miliar. Hasil investasi juga melorot 18,7% menjadi Rp85,09 miliar dari sebelumnya Rp 104,66 miliar, sedangkan pendapatan premi bruto juga turun 7,6% menjadi Rpl45,09 miliar dari Rpl57,06 miliar.

Asuransi Bintang genjot asuransi syariah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar