PT Asuransi Bintang Tbk akan memperkuat [ini bisnis asuransi properti melalui pertanggungan atas terorisme dan sabotase pada tahun ini. Presiden Direktur Asuransi Bintang Zafar Pi nesh Idham mengatakan kontribusi produk asuransi terorisme mencapai 30% dari total asuransi properti pada tahun ini."Kami ingin membuktikan bahwa asuransi terorisme dapat memberikan manfaat bagi pembayar premi," katanya seusai rapat umum pemegang saham tahunan kemarin.
Tahun lalu, perseroan menanggung klaim hingga US$5 juta akibat ledakan bom di Hotel JW Marriott. Hingga. April tahun ini. Asuransi Bintang sudah membayar sekitar US$3,4 juta dari total biaya membangun kembali sebesar US$44,6 miliar."Sebagai informasi, tertanggung sudah dapat memfungsikan kembali hotelnya dalam waktu cepat. Hal ini menunjukkan pemegang polis asuransi terorisme mendapat manfaat dari produk kami," katanya.
Tahun lalu, laba perseroan turun 39% menjadi Rp3,63 miliar dari posisi 2008, yaitu Rp5,96 miliar. Hasil investasi juga melorot 18,7% menjadi Rp85,09 miliar dari sebelumnya Rpl04,66 miliar, sedangkan pendapatan premi bruto juga turun 7,6% menjadi Rpl4S,09 miliar dari Rp 157,06 miliar.Pada kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran dan Penjualan Reniwati Darmakusumah mengatakan target pendapatan premi bruto tahun ini dipatok sebesar Rpl80 miliar.Adapun, sepanjang kuartal 1/2010 perseroan meraih premi bruto sebesar Rp32 miliar atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp30 miliar. Target laba bersih tahun ini . dipatok sebesar Rp6 miliar.
Selanjutnya, Zafar mengatakan strategi yang akan dilakukan perseroan a.l. memperbesar asuransi van.i yang berbasis menjangkau konsumen dari mitra kerja.Dalam 5 tahun ke depan, katanya, porsi asuransi varia ini akan mencapai 30% dari posisi akhir tahun lalu hanya sebesar 8,37%. Adapun, tahun ini porsi asuransi1 varia diharapkan sebesar 10%.Menurut Zafar, peningkatan tersebut mengingat kontribusi dari margin cukup besar ditambah dengan keunggulan Asuransi Bintang dari sisi perangkat keras, lunak, dan sumber daya manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar